Senyum kerna ia bisa bicara segalanya,

Walau kau hilang upaya untuk menyusun kata.

Rasa yang melayang terbang ini,

Aku benci.
Mengadu domba,
Dipinjam telinga semua.

Terus diasak hentam disuruh berganjak,
Tapi selangkah kuman pun tidak bergerak.
Masih dipendam,
Ditaram sudut paling dalam.
Sehendaknya tak mahu pertaruh hal remeh,
Walau di satu ruang tersorok cangkung esak budak kememeh.

Sakit

Sakit itu,

Selalu disamakan dengan pedihnya ditoreh,

Ditikam,

Dicucuk,

Tapi,

Yang merasa,

Sakitnya lebih daripada itu.

Tak bisa dicari kata padan,

Tak mudah direda untuk hidupkan nyaman.

Yang diperlukan itu cuma jeda,

Buat diri menjarak sama semua.

Cinta Hayati. Cinta Mati.

Walaupun kau pergi, jiwamu akan selalu dekat dengan jiwaku. Jangan pernah bersedih, jangan putus asa. Cinta itu bukan melemahkan hati, bukan membawa tangis dan membuat putus asa, tapi cinta itu menguatkan hati, menghidupkan pengharapan. Biar Tuhan beri perlindungan bagi kita berdua.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick

Mana tau

Kalau memang yang 'special' pada kamu itu aku,

Kenapa dilihat kamu gaulnya pada semua sama saja,

Dibilang rindu pada siapa saja,

Konversasi rentaknya lebih kurang saja,

Mesranya tiada beza.

Habis, di mana bentuk 'special'nya aku pada kamu?

Mahu dibilang dalam hati?

Ya... Tapi aku tak dapat agak,

Mana tau dalam hati kamu itu punya penghuni yang mungkin diundang tanpa sedar.

Mana tau kannn...